Jakarta, 21 Juni 2025 – Pemerintah semakin gencar memperkuat investasi dalam pembangunan infrastruktur demi mendukung visi “Indonesia Emas” tahun 2045. Untuk itu, Badan Pengelola Aset Nasional atau dikenal sebagai Danantara diandalkan menjadi ujung tombak dalam mengelola dan menarik investasi strategis.
Direktur Utama Danantara, Dimas Putra, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (20/6), menegaskan bahwa lembaganya siap memainkan peran vital dalam menjembatani kebutuhan pembiayaan proyek infrastruktur strategis. “Kami fokus mengelola aset negara dengan efisien agar menarik minat investor dalam dan luar negeri,” ujar Dimas.
Menurutnya, selama tahun 2025 ini, Danantara menargetkan bisa mengumpulkan pendanaan hingga Rp 150 triliun dari berbagai sumber investasi, baik domestik maupun internasional. Dana tersebut akan digunakan untuk membiayai proyek infrastruktur seperti jalan tol, pelabuhan, bandara, serta infrastruktur digital.
Ekonom dari Universitas Indonesia, Faisal Wirawan, menilai langkah ini sebagai sinyal positif untuk pasar. “Pemerintah kini memiliki instrumen konkret untuk meyakinkan investor tentang keamanan investasi di Indonesia,” jelas Faisal.
Hingga pertengahan tahun ini, sejumlah investor dari negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura telah menyatakan ketertarikan untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur strategis yang dikelola Danantara.
Dengan langkah strategis ini, pemerintah berharap target Indonesia menjadi negara maju pada perayaan kemerdekaan ke-100 pada 2045 dapat tercapai, ditopang infrastruktur kuat yang didanai secara berkelanjutan melalui investasi yang efisien.